Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Thursday, 12 April 2018

Perjuangan Anak Kelas 1 SD Tuai Pujian-Jaga Adik Sambil Sekolah

Di antara banyaknya anak yang memilih untuk meninggalkan sekolah, masih ada segelintir anak yang ingin terus mengedepankan pendidikan. Salah satunya bocah bernama Justin ini.

Bocah asal Filipina ini memutuskan untuk mengutaman pendidikan, meski ia terlahir dari keluarga tak berkecukupan. Dia bahkan tak mempedulikan pengorbanan yang dia lakukan, demi bisa belajar.

Perjuangan Anak Kelas 1 SD Tuai Pujian-Jaga Adik Sambil Sekolah
Perjuangan Anak Kelas 1 SD Tuai Pujian-Jaga Adik Sambil Sekolah


Di Filipina sendiri banyak keluarga yang teramat miskin, sehingga membuat beberapa anak dipaksa untuk tinggal di rumah dan merawat adik-adik mereka selagi orangtuanya bekerja.

Namun, bocah kelas satu sekolah dasar (SD) itu berbeda dengan bocah lainnya. Alih-alih tinggal di rumah dan merawat adiknya yang berumur satu tahun, Justin memutuskan untuk membawa adiknya ke sekolah agar ia bisa terus belajar.

Menginspirasi Banyak Orang
Foto Justin mendadak sontak menyedot perhatian warganet. Foto tersebut dibagikan oleh Ma'am Lei dari Salvacion Elementary School, Filipina.

Warganet kagum dengan ketekunan Justin dalam memperjuangkan pendidikan. Foto yang menjadi perbincangan viral ini ditanggapi berbagai respons warganet. Mereka berharap agar anak-anak lainnya mengikuti semangat Justin.

Bocah itu tentu menjadi salah satu contoh anak yang menginspirasi anak lainnya agar bisa belajar dengan giat demi masa depan mereka sendiri.

Monday, 9 April 2018

Gadis Cantik ini Bangga di antar Saptam yang ternyata adalah Ayahnya

KEREN! DIWISUDA, GADIS CANTIK INI BANGGA DI ANTAR SATPAM YANG TERNYATA AYAHNYA

Ada yang berbeda pada acara wisuda ke-69 tahun 2018, di Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Ulakkarang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang Sumbar, Sabtu (07/04).

Seorang wisudawati bernama Fitriani Amaliny (21), jadi pusat perhatian. Ia diantar dan dikawal oleh seorang Satuan Pengamanan (Satpam).

Gadis Cantik ini Bangga  di antar Saptam yang ternyata adalah Ayahnya
Gadis Cantik ini Bangga  di antar Saptam yang ternyata adalah Ayahnya


Bukan karena ia tertangkap melakukan kejahatan. Melainkan, sang satpam adalah orang tuanya yang bangga mengantar sang anak berhasil menyelasaikan pendidikannya.

Mahasiswi jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil, UBH. Membuat mahasiswa yang sama-sama wisuda dengannya tahun ini dan tamu undangan meliriknya.

Amran, 47, sang ayahnya memakai seragam satpam lengkap dengan atribut saat mengantar dan mendampinginya. Ia selalu melemparkan senyum bahagia. Tidak merasa malu, Leni Marlina, 44, ibu kandungnya turut serta mendampinginya.

Fitri mengatakan, Amran merupakan sosok pahlawan dalam dirinya, dan juga keluarga kecil mereka. Segala sesuatunya ia usahakan, walau itu berat. Tidak hanya Amran, Leni Marlina demikian. Keduanya selalu ada dan berusaha agar anak-anaknya dapat sukses terutama dalam pendidikan.

"Papa, bagi Fitri seorang yang selalu menginspirasi dan selalu hadir dan ada bagi kami anak-anaknya," ujar Fitri.

Amran katanya, memang seorang satpam di kampus Universitas Bung Hatta, Padang. Tapi dirinya tidak pernah merasa malu, atau berkecil hati. Meskipun demikian, selalu mengusahakan kebutuhan perkuliahan, dan peralatan sekolah untuk adik-adiknya.

"Papa itu mengusahain semua bisa dan sampai besar dan sepert ini (wisuda), papa dan mama pahlawan Fitri dan adik-adik di keluarga kami," kata Fitri, dengan mata berkaca-kaca.

Fitri Amaliny lulus dengan yudisium sangat memuaskan atau Indeks Prestasi 3,2. Setelah lulus rencana akan melanjutkan pendidikan kembali dan berharap bisa menjadi seorang kontraktor yang terkenal, jujur untuk membangun negeri.

"Kepengen jadi kontraktor hebat untuk membangun negeri," katanya. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtuanya yang telah membesarkan dirinya, bahkan sampai bisa mengecap pendidikan tingkat perguruan tinggi. "Tanpa mereka Fitri tidak bisa seperti ini, fitri pun akan membahagiankan mereka dan adik-adik," sembari menyeka air mata yang membasahi pipinya.

"Selaku seorang bapak, saya sangat bangga dapat menguliahkan anak sampai tamat," kata Amran.

Hebatnya Amran dan Leni, selama mereka menguliahkan putrinya, sulung dari tiga bersaudara, hanya memberikan modal untuknya Rp100 ribu/minggu dan membawa bekal makanan dari rumah untuk disantap di kampus atau saat jadwal perkuliahan. Fitri katanya, tidak pernah menuntut untuk selalu dibelikan sesuatu.

"Ia tidak pernah neko-neko atau sedikit pun menuntut kami agar dibelikan sesuatu, padahal jurusannya sangat membutuhkan peralatan yang cukup banyak apalagi terkait konstruksi, tapi kami bisa mengerti dan selalu membelikannya," ungkap Amran.

Suatu ketika Fitri pernah marah, merajuk. Karena dibelikan peralatan elektronik untuk kebutuhan kuliahnya.

"Kami sempat beli waktu itu laptop tanpa beritahu ke dia, eh dia merajuk, karena ia tidak meminta. Kami hanya berharap ia tetap sehat dan dapat menjadi seorang anak yabng berbakti kepada orangtua dan negara, serta menjadi contoh bagi adik-adiknya di rumah," kata Amran mendoakan Fitri.

Sementara Rektor Universitas Bung Hatta, Azwar Ananda, mengatakan lulusan Universitas Bung Hatta pada wisuda ke-69 terdiri dari lulusan program 783 orang wisudawan, yang terdiri dari 29 magister, 729 sarjana, dan 25 ahli madya untuk program studi Teknik Ekonomi Konstruksi yang berasal dari 7 fakultas yang ada di Universitas Bung Hatta.

"Wisuda akademik ke-69 ini berdekatan juga dengan hari jadi Universitas Bung Hatta yang ke-37 tahun. Dengan harapannya Universitas Bung Hatta dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh stekholer. Kemudian terus meraih beragam prestasi dan semoga tahun 2018 ini Universitas Bung Hatta masuk ke dalam 50 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia," sebutnya.

Universitas Bung Hatta sudah mulai membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 melalui jalur undangan dan jalur reguler. Kemudian Universitas Bung Hatta tersedia jalur beasiswa bidik misi. Untuk pendaftarannya melalui online dengan klik spmb.bunghatta.ac.idyang dapat diakses selama 24 jam.


Wisuda merupakan kegiatan yang rutin dalam kehidupan suatu perguruan tinggi. Namun, bagi Universitas Bung Hatta sangatlah penting, karena saat wisuda berarti saat melepaskan kader-kader “Bung Hatta Muda” untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat.

"Kemudian para wisudawan juga diajak secara bersama-sama untuk membangun sinergitas dengan almamaternya. Terus memberi dukungannya, baik secara moral dan pemikiran untuk membantu pengembangan Universitas Bung Hatta kedepannya," pungkasnya.

Sumber : harianhaluan com

Wednesday, 28 March 2018

Berjuan-Bertarung Nyawa Demi Sekolah

Dalam video berikut memperlihatkan beberapa orang anak dengan seragam sekolah tengah melewati sungai dengan cara yang sangat extrim.
Apakah dizaman yang serba gadget ini masih ada yang belum menikmati jembatan dan jalanan yang beraspal....?????
Berjuan-Bertarung Nyawa Demi Sekolah
Berjuan-Bertarung Nyawa Demi Sekolah

Banyak orang berkeberatan ketika ada selentingqan bahwa harga BBM akan dinaikkan dan subsidi akan diturunkan. Well... Kekuatiran seperti itu memang wajar, karena ketika harga BBM naik pastinya harga kebutuhan pokok juga perlahan akan ikut merangkak naik.

Kenaikan BBM memang bisa dipertambangkan, asal... Subsidi yang dicabut atau diturunkan itu nantinya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bukan malah hanya dinikmati oleh segelintir oknum pejabat dan elite politik yang sedang berkuasa saja.

Bukan pula seperti yang terjadi hari ini, rakyat diharuskan membayar pajak tapi pajaknya justru dikorupsi oleh oknum pegawai pajak, rakyat disuruh beli bensin mahal tapi yang terjadi banyak kasus korupsi dan mafia migas di negeri ini. Bukankah seharusnya bumi, air dan udara beserta kekayaan yg terkandung didalamnya seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat bukan pejabat??

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM harusnya juga diimbangi dengan upaya peningkatan sarana dan prasana transportasi public, termasuk menyediakan moda transportasi yang aman dan nyaman, memperbaiki jembatan dan jalan. Sehingga orang akan berpikir 2 x untuk menggunakan kendaraan pribadi apa lagi jika sudah tersedia akngkutan publik yang murah, bersih, aman dan nyaman.

Lalu pantaskah jika pemerintah berencana menaikkan BBM jika sarana dan prasarana saat ini tidak mendukung? tapi disisi lain pantaskah masyarakat (terutama) kita yang tinggal di jawa mengeluh ketika wacana kenaikan BBM itu bergulir? mari kita sama-sama saling introspeksi setelah melihat ini.

Foto-foto ini  saya REPOST dari berbagai sumber, untuk mengingatkan kembali pada masyarakat terutama para pemimpin yang sedang berkuasa. bahwa diluar sana, didaerah yang jauh dari perkotaan dan kemewahan ada anak-anak generasi penerus bangsa yang berjuang bertaruh nyawa untuk mendapatkan pendidikan layak, pendidikan yang (katanya) harus didapat untuk masa depan yang lebih baik.

[caption id="attachment_341177" align="alignnone" width="400" caption="daily mail photo"][/caption]

Ini adalah foto perjuangan anak dari desa Sanghiang Tanjung, Lebak Banten untuk dapat bersekolah. Anak-anak yang tinggal di salah satu sisi dari Sungai Ciberang harus menyeberangi sebuah jembatan gantung yang sudah rusak untuk mencapai sisi lain di mana sekolah mereka berada.

[caption id="attachment_341183" align="alignnone" width="400" caption="kaskus"]
1409899726558762647
1409899726558762647
[/caption]

Anak-anak di Desa Suri dan Desa Plempungan di wilayah lebak banten yang tak patah semangat, walaupun akses transportasi yang tidak memadai di daerah mereka. Anak-anak ini rela mempertaruhkan hidup mereka dalam perjalanan ke sekolah demi mununtut ilmu.

[caption id="attachment_341185" align="alignnone" width="400" caption="Radar"]
1409899890645267139
1409899890645267139
[/caption]

Para siswa SDN Cisaat Purwakarta, Jawa Barat yang sedang melewati jembatan bambu yang usianya sudah tua dan lapuk yang sewaktu-waktu ambruk demi berangkat mencari ilmu ke sekolah.

[caption id="attachment_341186" align="alignnone" width="397" caption="liputan6"]
1409900492972259226
1409900492972259226
[/caption]

Para pelajar di Desa Tanjung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, harus bertarung nyawa untuk menuju sekolah. Mereka harus bergelayut di tali jembatan karena tidak adanya papan titian jembatan. Sejak 2007 jembatan rusak dan belum pernah diperbaiki.

[caption id="attachment_341187" align="alignnone" width="384" caption="antara"]
14099007362065673985
14099007362065673985
[/caption]

Di Desa Batu Busuk, Padang Sumatera Barat setiap harinya siswa harus bergelantungan menggunakan besi bekas jembatan ambruk melewati sungai dan berjalan 11 kilometer melalui hutan menuju sekolahnya.

[caption id="attachment_341188" align="alignnone" width="389" caption="kaskus"]
14099011521040822889
14099011521040822889
[/caption]

[caption id="attachment_341189" align="alignnone" width="387" caption="otosia"]
1409901209692230889
1409901209692230889
[/caption]

[caption id="attachment_341190" align="alignnone" width="390" caption="otosia"]
14099012581877524894
14099012581877524894
[/caption]

Tak hanya jembatan yang rusak tapi anak-anak kita setiap hari harus bertaruh nyawa ketika berangkat dan pulang sekolah karena harus berebut menaiki angkutan umum. jumlah angkutan umum yang terbatas membuat mereka harus rela duduk di atas angkot atau bergelantungan di belakang angkutan umum yang mengangkut mereka setiap hari.

[caption id="attachment_341192" align="alignnone" width="397" caption="citizen jurnalis"]
14099020982138337348
14099020982138337348
[/caption]

[caption id="attachment_341193" align="alignnone" width="396" caption="sindo"]
14099022941035393723
14099022941035393723
[/caption]

[caption id="attachment_341194" align="alignnone" width="409" caption="pikiran rakyat"]
14099024802116359132
14099024802116359132
[/caption]

Tak hanya jembatan rusak, angkutan massal yang tidak memadai, tapi kualitas jalan kita masih sangat buruk. Tak dapat dipungkiri bahwa rusaknya jalan juga turut andil dalam menyumbang sebab kematian terbesar dijalan raya akibat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tak hanya itu kerusakan jalan  juga menyebabkan kemacetan parah dimana-mana.

[caption id="attachment_341200" align="alignnone" width="405" caption="citizen jurnalis"]
14099039451672846869
14099039451672846869
[/caption]

[caption id="attachment_341201" align="alignnone" width="396" caption="citizen jurnalis"]
14099039781959546342
14099039781959546342
[/caption]

Di jawa kita dengan mudah bisa mendapatkan BBM, belakangan ini saja  seperti di yogyakarta dan daerah  pantura kita lihat pemandangan yang lain, dimana BBM mulai langka hingga orang harus mengantri untuk mendapatkannya. Tapi tahukah anda, bahwa ada daerah diluar jawa seperti kalimantan misalnya, daerah yang terkenal kaya minyak justru di beberapa daerah masyarakatnya kesulitan mendapatkan pasokan BBM. Sebagai contoh di daerah Kabupaten Panajam dan Paser yang berdekatan dengan balikpapan. Setiap hari kita bisa melihat pemandangan antrian BBM dari pagi hingga sore hari. bahkan tak jarang mereka yang turut mengantri tak kebagian BBM. pemandangan SPBU tutup dan tak beroperasi juga sudah biasa disana, karena ketiaedaan stok BBM.

Melihat kondisi-kondisi diatas ada beberapa poin dan kritik yang bisa kita ambil baik bagi pemerintahan baru nanti yang sepertinya sudah bernafsu menaikkan BBM. Selain itu pesan juga disampaikan bagi masyarakat yang kadung merasa alergi terhadap usul kenaikan BBM.

Bagi pemerintah ada baiknya ditinjau ulang usul kenaikan BBM tersebut sebelum infrastruktur dan angkutan publik bagi masyarakat memadai. Karena selagi angkutan umum dan infrastruktur kita masih jelek maka masyarakat pastinya akan enggan untuk menggunakan fasilitas umum dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Dilema memang karena di sisilain jika kenaikan BBM tidak dilakukan maka dikuatirkan anggaran negara akan jebol. Subsidi BBM dianggap membebani APBN kita. Anggaran yang harusnya bisa dimanfaatkan bagi pembangunan dan perbaikan fasilitas publik.

Kita juga harus jujur, jika selama ini masyarakat yang memanfaatkan subsidi BBM sebagian besar adalah masyarakat yang tinggal di pulau Jawa. Itulah sebabnya kita yang berada di jawa juga tak boleh egois dan anti dengan usulan kenaikan BBM. Selama ini banyak saudara-saudara kita yang bahkan tak bisa menikmati subsidi BBM tersebut karena langkanya BBM disana. Belum lagi masyarakat miskin yang tak bisa membeli kendaraan pribadi, mereka justru hanya mendapatkan polusi dari kendaran kita tanpa bisa ikut menikmati subsidi BBM yang besarnya triliunan rupiah.

Disinilah peran pemerintah, harus bisa adil dan bijak dalam mengambil keputusuan. Pemerintahan baru dituntut untuk bisa memperbaiki sistem dan berupaya keras mensejahterakan rakyat dengan atau tanpa harus menaikkan BBM. Saya pribadi yakin, banyak potensi-potensi pendapatan negara yang bisa digali dan potensi kebocoran anggaran yang bisa diselamatkan. Terakhir pesan yang ingin disampaikan kalaupun terpaksa harus ada kenaikan BBM saya harap masyarakat juga harus bisa legowo menerima, tapi dengan syarat sunsidi BBM benar-beanar dialihkan untuk mensejahterakan rakyat bukan oknum elite pejabat saja.

salam, dr. Wahyu Triasmara
Di desa lain di Indonesia, yaitu desa Sanghiang Tanjung, Lebak Banten, anak-anak yang tinggal di salah satu sisi dari Sungai Ciberang harus menyeberangi sebuah jembatan gantung yang sudah rusak untuk mencapai sisi lain di mana sekolah mereka berada. Salah sedikit saja, mereka bisa terpeleset dan tercebur ke sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan wisatawan untuk olahraga arung jeram.

Bertarung Nyawa Demi Sekolah